28 Salah Satu Unsur Yang Terdapat Dalam Teks Editorial Adalah

28 Salah Satu Unsur Yang Terdapat Dalam Teks Editorial Adalah

Teks Editorial berjudul Kaum Muda Dikepung Pinjol

Kaum Muda Dikepung Pinjol

DAMPAK buruk pinjaman online (pinjol) bagi masyarakat sepertinya sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan. Situasi ini tidak hanya menimpa masyarakat kelas pekerja, tetapi juga kaum muda yang mayoritas belum mempunyai pekerjaan yang mapan.

Berdasarkan riset yang dilakukan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), utang yang dimiliki generasi muda Indonesia melalui mekanisme pinjol ternyata lebih besar jika dibandingkan rata-rata penghasilan yang mereka terima. Riset tersebut mengungkapkan, dengan pendapatan rata-rata pemuda di Indonesia dengan rentang umur 18 sampai 34 tahun hanya Rp2 juta per bulan, utang mereka di pinjaman online yang mencapai Rp2,3 juta sampai Rp2,5 juta.

Maraknya fenomena ‘besar pasak daripada tiang’ ini tidak terlepas dari skema yang dipromosikan para penjual layanan pinjol ini. Umumnya pinjaman ini menjanjikan akses yang begitu mudah dan cepat untuk mendapatkan dana tunai tanpa persyaratan yang sulit kepada calon penggunanya.

Dengan situasi tersebut, ditambahnya pola hidup yang cenderung konsumtif, fenomena pinjol di kalangan anak muda ini seperti menemukan tempat berkembang biak. Sayangnya, kaum muda yang belum mempunyai penghasilan tetap ini seringkali tidak lancar dalam melakukan pembayaran kembali. Konsekuensinya, riset Indef juga mengungkapkan bahwa saat ini muncul tren peningkatan pinjaman perseorangan yang macet dan jumlah outstanding-nya di kalangan anak muda.

Fenomena mecetnya pembayaran produk pinjaman pinjol atau buy now pay later (BNPL) atau pay later di kalangan muda ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh dunia.

Banyak kalangan menyebutkan, terlilitnya kaum muda dan juga tentunya kelas pekerja dengan utang yang ditawarkan melalui platform pinjol ini tidak terlepas dari ketidaktahuan mereka. Walaupun merupakan hal yang lumrah dan sah-sah saja untuk dilakukan, publik harus sadar bahwa pinjaman merupakan sesuatu yang harus dibayar. Artinya, setiap peminjam harus tahu akan kemampuan dalam membayar.

Banyak kaum muda, bahkan dari kalangan intelektual pun, seringkali kurang sadar mengenai hal ini. Mereka baru sadar bahayanya pinjol ketika terlilit utang begitu dalam di luar kemampuan bayarnya.

Publik tentu masih ingat ketika ratusan mahasiswa di salah satu kampus ternama di Bogor terjebak utang di 4 platform pinjol. Walaupun sebagian terjadi akibat penipuan, kasus itu cukup mengejutkan karena menimpa kaum muda yang tingkat intelektualnya relatif tinggi.

Celakanya, menurut Indef, merebaknya pinjol di kalangan anak muda memiliki relevansi dengan maraknya judi online. Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan adanya transaksi mencurigakan yang terkait dengan perjudian sebesar 11,84% dari total 94.000 laporan pada 2022.

Angka ini mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan tahun 2020 yang hanya sebesar 1,6% dari 68.000 laporan. Artinya, dari tahun 2020 hingga 2022, laporan terkait perjudian meningkat sekitar 10 kali lipat.

Hubungan antara judi online dan pinjaman online, kata Indef, sangat erat, terutama jika melihat nominal transaksi judi online yang mencapai Rp69,6 triliun dari 69,9 juta transaksi yang dianalisis oleh PPATK pada 2022. Sementara itu, pertumbuhan pinjol hingga Desember 2022 mencapai 71% dan 18% pada Juli 2023.

Selain itu, bukti lain yang mendukung temuan ini ialah adanya tren pencarian yang hampir serupa di mesin pencari Google, yaitu pencarian terkait situs Zeus Slot dengan pinjaman online. Dari tahun 2021 hingga akhir 2022, terdapat peningkatan pencarian kata kunci terkait Zeus Slot dan pinjaman online.

Mengingat situasinya sudah mencemaskan, sebaiknya pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tak henti-hentinya melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat, khususnya anak muda, mengenai baik-buruknya platform pinjol ini.

Apalagi sudah cukup banyak berseliweran platform pinjol ilegal yang bunganya begitu tinggi dan membahayakan. Anak muda harus benar-benar mempertimbangkan risiko sebelum memutuskan untuk menjadi lender di suatu pinjol. Pinjaman bisa menjadi bermanfaat apabila paham kemampuan bayar dan konsekuensinya.

Terkait masifnya judi online, kita patut mengapresiasi Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi yang memerintahkan jajaran kementeriannya untuk menyapu bersih judi online dalam waktu sepekan. Jika target ini meleset, negara benar-benar dalam keadaan darurat judi online. Sedihnya, negara kalah melawan penyelenggara judi onlline.

(Sumber: Media Indonesia, 14 September 2023. https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/3167-kaum-muda-dikepung-pinjol).

Teks Editorial berjudul Rio Ingin Jadi Pembalap Utama

Rio Ingin Jadi Pembalap Utama

Beredarnya rumor tim balap Formula 1 Manor Racing akan menggunakan tiga pembalap pada musim balap pada tahun ini ditepis manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisett. Menurut pria asal Inggris itu, negosiasi dengan Manor hingga saat ini terus berlanjut sampai Manor mengumumkan pembalapnya.

Hunnisett juga menegaskan posisinya bahwa pihaknya hanya ingin Rio menjadi pembalap utama dalam tim asal Inggris itu berpasangan dengan pembalap Jerman, Pascal Wehrlein yang sudah diumumkan sebelumnya sebagai pembalap manor. Menurut Piers, Manor akan segera mengumumkan pembalapnya dalam beberapa hari ke depan.

”Semua kemungkinan dapat terjadi dalam F1. Tahun lalu Roberto Merhi dan Alexander Rossi sempat berganti posisi. Tapi yang kami inginkan adalah bagaimana Rio bisa menjadi pembalap utama. Negosiasi terus berlangung hingga saat ini,” kata Hunnisett kepada pers di Jakarta (16/2).

Rumor tiga pembalap yang akan digunakan oleh Manor dilontarkan oleh sejumlah media otomotif asing. Seperti dikutip dari grandprix.com, salah satu rumor menyebutkan tiga pembalap yang akan digunakan oleh Manor adalah Wehrlein, Rossi, dan Rio. Wehrlein akan menjadi pembalap utama, sedangkan Rio dan Rossi akan berbagi tempat di sejumlah seri tertentu.

Rio yang ditemui pada kesempatan yang sama mengatakan hanya ingin menjadi pembalap utama. Dengan menjadi pembalap utama, menurut pembalap asal Surakarta, Jawa Tengah itu, dirinya akan bisa mendapatkan pengalaman berharga sebagai pembalap debutan di Formula 1.

”Untuk saat ini saya berusaha keras untuk bisa tampil semusim penuh karena akan sangat memberikan pelajaran sebagai pembalap yang pertama kali berlaga di F1. Satu musim pertama di F1 akan menjadi bagian dari pembelajaran,” ujar Rio yang ingin segera mendengar pengumuman pembelap dari Manor.

Dengan menjadi pembalap utama, Rio tentu memerlukan dukungan dana yang besar. Sejauh ini manajemen Rio, PT Kiky Sport baru membayarkan 3 juta Euro dari total 15 juta Euro yang diminta oleh Manor. Indah Pennywati, Ibunda Rio yang juga perwakilan Kiky Sport pun terus menggalang dana untuk Rio.

Pada Selasa, (16/2), Indah bersama Rio dan Hunnisett menemui pendiri PT Saratoga Investama Sedaya, Sandiaga S. Uno. Sandiaga mengatakan akan segera mempelajari proposal permohonan dari Rio dan segera berkomunikasi dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Roeslan P. Roeslani.

”Ini adalah anak bangsa yang perlu dukungan dari kalangan pengusaha. Saya akan segera memberikan jawaban mengenai proposal yang saya terima. Saat ini, prestasi olahraga kita perlu didorong, karena itu semua pihak harus bergandengan tangan,” kata pria yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI). (OL-1)

(Sumber: Ghani Nurcahyadi, Media Indonesia, media indonesia.com, 16 Februari 2016)

Gimana, sejauh ini kamu makin kebayang dengan contoh teks editorial kah? Tenang, di bawah masih ada beberapa contoh teks editorial lainnya untuk kamu pelajari!

Kalau kamu mau belajar lebih dalam tentang teks editorial, bisa lho tanya dengan mentor yang ada di Ruangguru Privat Bahasa Indonesia. Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya! Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Semangat belajar, ya!

Teks editorial berjudul Mempersiapkan Akhir Pandemi

Mempersiapkan Akhir Pandemi

Titik akhir pandemi COVID-19 semakin dekat. Begitu kira-kira kesimpulan dari penilaian terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis tengah pekan ini. Dengan melihat angka kematian akibat COVID-19 dan penambahan jumlah kasus baru yang turun signifikan di seluruh dunia, selama sepekan ini, WHO menilai dunia kini sedang menuju garis finis pandemi.

“Kita belum sampai di sana (akhir pandemi), tetapi ujungnya sudah terlihat,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada jumpa pers di Jenewa, Rabu (14/9).

Pertanyaannya, siapkah kita ketika pandemi betul-betul berakhir? Saat pandemi dinyatakan selesai, artinya semua pelarangan dan pembatasan yang selama ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona juga tidak akan ada lagi. Warga dunia mungkin kembali menjalani kehidupan seperti ketika COVID-19 belum muncul, sedangkan virusnya sebetulnya tidak pernah benar-benar hilang.

Siapkah kita? Jika kita bicara dalam konteks Indonesia, sedikitnya ada tiga isu pokok yang mesti menjadi perhatian sebelum menjawab pertanyaan itu.

Yang pertama, kiranya kita perlu memikirkan bagaimana agar perilaku, kebiasaan, dan budaya berkesehatan yang sudah terbentuk di masyarakat selama pandemi dapat dilanggengkan hingga nanti selepas pandemi. Disiplin tinggi terhadap protokol kesehatan, menjalankan pola hidup sehat, dan responsif terhadap perubahan dalam berbagai aspek, menjadibeberapa contoh budaya yang sudah terbangun dan semestinya tidak berhenti ketika pandemi berakhir. Sungguh sia-sia ‘pengorbanan’ kita selama ini bila kebiasaan-kebiasaan baik itu ikut lenyap seiring dengan kelarnya pandemi.

Dalam konsep berkehidupan dalam kenormalan baru (new normal) pun ujian sesungguhnya bukan ketika pandemi masih berlangsung, melainkan masa pasca pandemi. Kenormalan baru ialah norma baru yang memang tercipta pada saat pandemi. Eksekusinya pun pada waktu itu lebih mudah karena ditopang oleh pembatasan-pembatasan yang diregulasikan.

Tantangannya ialah bagaimana agar konsep new normal itu tidak ditinggalkan atau sekadar menjadi artefak sisa peninggalan masa pandemi. Kenormalan baru mesti dapat diimplementasikan terus-menerus meskipun tidak ada lagi perangkat aturan yang menyokongnya.

Pada sisi yang lain, peran negara juga teramat penting. Dampak mengerikan dari penyebaran COVID-19 selama 2,5 tahun terakhir ini sedikit banyak telah membuka mata kita betapa pemerintah sesungguhnya belum terlalu siap menghadapi gelombang serbuan patogen dalam skala masif. Kebijakan dan infrastruktur kesehatan terbukti kepayahan merespons hantaman virus yang seketika menggila. Belajar dari pandemi ini, penguatan infrastruktur kesehatan harus menjadi perhatian utama pemerintah. Skala fokus, anggaran, dan prioritas untuk pengembangan infrastruktur kesehatan sudah saatnya mulai disejajarkan dengan pembangunan infrastruktur krusial lain seperti pendidikan dan transportasi.

Kita tidak tahu patogen apalagi selanjutnya yang akan mewabah di masa depan. Infrastruktur ialah salah satu prasyarat yang mesti disiapkan untuk menghadapi musuh tak kasatmata itu. Infrastruktur kesehatan ibarat fondasi yang akan memudahkan pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait mitigasi, pencegahan, dan penanganan pagebluk di masa mendatang.

Tidak kalah penting untuk disorot bahwa pandemi COVID-19 ini merupakan momentum membangun sekaligus memperkuat kemandirian vaksin. Ancaman wabah tidak akan hilang sampai kapan pun. Hal yang bisa dilakukan ialah menekan penyebarannya, salah satunya dengan memperkuat proteksi diri melalui vaksinasi. Karena itu, ketika bangsa ini bisa menghasilkan vaksin sendiri, tanpa harus bergantung pada negara lain, sesungguhnya itu ialah tangga pertama menuju kemenangan melawan pandemi dan ancaman wabah.

Baca Juga: Mengenal Teks Cerita Sejarah: Pengertian, Ciri, Struktur & Contoh

Teks Editorial berjudul Menjaga Harga Beras

Kekeringan berisiko menekan produksi beras. Ancaman kenaikan harga belum berakhir. Di sisi lain, petani layak menikmati kenaikan harga yang wajar.

Dalam sepekan terakhir, Presiden Joko Widodo mengunjungi sejumlah gudang Perum Bulog dan pasar. Presiden mengecek ketersediaan beras, memantau harga bahan pangan, dan menyerahkan beras bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat. Presiden juga menginstruksikan Perum Bulog untuk gencar operasi pasar agar harga beras di tingkat konsumen turun.

Beras bantuan, masing-masing 10 kilogram per bulan, dibagikan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat. Bantuan pangan yang diberikan pada September, Oktober, dan November 2023 itu diharapkan jadi bantalan bagi masyarakat miskin saat harga beras naik.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada Agustus 2023, inflasi tahunan 3,27 persen. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang 0,92 persen secara tahunan, dengan sumbangan beras 0,41 persen.

Inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu ini ditanggung konsumen. Begitu pula konsumen beras, menghadapi kenaikan harga beras.

Berdasarkan data Organisasi Pangan Dunia (FAO), indeks harga beras menyentuh 142,4 poin pada Agustus 2023 atau tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Menurut BPS, selama Agustus 2023, rata-rata harga gabah kering panen di tingkat petani Rp 5.833 per kilogram atau naik 3,62 persen secara bulanan. Sementara, harga di tingkat penggilingan Rp 5.979 per kilogram atau naik 3,74 persen secara bulanan.

Adapun nilai tukar petani (NTP) pada Agustus 2023 sebesar 111,85. Angka ini naik 1,09 persen dibandingkan dengan Juli 2023. Angka di atas 100 menunjukkan indeks harga yang diterima petani lebih besar daripada indeks harga yang dibayar petani. Semakin tinggi NTP, petani semakin sejahtera.

Mengutip Dwi Andreas Santosa, Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia, harga beras seperti sekarang ini masih terjangkau masyarakat menengah atas. Adapun masyarakat miskin menerima beras bantuan pemerintah. Menurut dia, harga beras saat ini berada dalam keseimbangan yang wajar (Kompas, 15/9/2023).

Ketersediaan beras memengaruhi harga. Hal yang memengaruhi ketersediaan beras, antara lain, masa panen yang hampir berakhir, El Nino yang berdampak pada produksi padi, dan kondisi perberasan dunia. Risiko ini masih ada.

Idealnya, keseimbangan harga beras mesti dijaga. Harga beras tak membebani masyarakat. Di sisi lain, intervensi pemerintah untuk mengendalikan harga beras juga tak boleh menekan petani.

Hal yang tak kalah penting, ada jaminan beras tersedia. Makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia ini mesti ada saat dibutuhkan, jangan sampai hilang atau sulit diperoleh di pasaran.

(Sumber:Kompas, 16 September 2023. https://www.kompas.id/baca/opini/2023/09/15/menjaga-harga-beras).

Contoh Teks Editorial tentang Narkoba

Ketegasan memerangi narkoba di negara ini masih belum tampak. Padahal, memerangi narkoba butuh ketegasan dan kepastian hukum. Sebab, narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang punya daya rusak.

Narkoba tidak hanya mencengkeram masyarakat, namun juga menjerat sebagian pejabat negara dan penegak hukum.

Tidak sedikit polisi, jaksa, dan hakim yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memerangi narkoba, justru terjebak di dalamnya.

Para penegak hukum terlalu lembek memberantas narkoba. Mereka menjadikan hukum sebagai komoditas dan lahan basah untuk mengeruk keuntungan. Karena keuntungan itu, penegak hukum justru memberikan perlindungan pada pengedar, bandar, dan gembong narkoba, bahkan saat mereka berada di penjara.

Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.

Contoh Teks Editorial tentang Transportasi Umum

Perlukah Transportasi Umum Untuk Kita

Dari tahun ke tahun, kemacetan menjadi masalah yang terus bertambah parah. Anekdot kemudian bermunculan seperti “Tua di Jalan” datang untuk mengkritik pemerintah mengenai kebijakannya dalam mengatur transportasi Indonesia.

Kemacetan di jalan tetap terjadi dan semakin parah memang hasil yang logis dari beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah penduduk, naiknya jumlah pembelian kendaraan pribadi, dan lambatnya pembangunan infrastruktur penghubung antar lokasi.

Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia atau WHO, pada tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat kedelapan di Asia Tenggara dengan tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas, dengan data kematian mencapai 12,2 persen dari 100.000 populasi.

Hal ini tentu saja dapat diminimalisasi dengan beralihnya kebiasaan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum. Saat ini, peran pemerintah sangat penting dalam hal pembangunan infrastruktur transportasi, baik dari kualitas armada maupun fasilitas yang memudahkan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

Namun, tantangan selanjutnya adalah besarnya anggaran dan biaya yang harus dibayar untuk membangun sebuah sistem transportasi tersebut. Dengan keadaan melemahnya seluruh ekonomi di dunia pasca pandemi berlangsung, pemerintah perlu bijak dalam menetapkan prioritas pembangunan.

Keadaan ini tentunya tak hanya dihadapi Indonesia. Banyak negara lain dengan kondisi yang relatif sama, tapi cukup berhasil mengatasi masalah kemacetan tersebut dengan mengembangkan transportasi umum yang memadai.

Indonesia tentunya dapat mencontoh hal positif tersebut untuk kebaikan bagi generasi selanjutnya. Namun, jika keputusan sudah dibuat, seharusnya konsisten dengan hal tersebut agar kita tak kembali mendengar hal buruk semacam proyek mangkrak, dan hal-hal negatif lainnya yang hanya menghabiskan anggaran negara.

Contoh Teks Editorial tentang Pembalap Formula 1

Rio Ingin Jadi Pembalap Utama

Beredarnya rumor tim balap Formula 1 Manor Racing akan menggunakan tiga pembalap pada musim balap pada tahun ini ditepis manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisett. Menurut pria asal Inggris itu, negosiasi dengan Manor hingga saat ini terus berlanjut sampai Manor mengumumkan pembalapnya.

Hunnisett juga menegaskan posisinya bahwa pihaknya hanya ingin Rio menjadi pembalap utama dalam tim asal Inggris itu berpasangan dengan pembalap Jerman, Pascal Wehrlein yang sudah diumumkan sebelumnya sebagai pembalap manor. Menurut Piers, Manor akan segera mengumumkan pembalapnya dalam beberapa hari ke depan.

”Semua kemungkinan dapat terjadi dalam F1. Tahun lalu Roberto Merhi dan Alexander Rossi sempat berganti posisi. Tapi yang kami inginkan adalah bagaimana Rio bisa menjadi pembalap utama. Negosiasi terus berlangsung hingga saat ini,” kata Hunnisett kepada pers di Jakarta (16/2).

Rumor tiga pembalap yang akan digunakan oleh Manor dilontarkan oleh sejumlah media otomotif asing. Seperti dikutip dari grandprix.com, salah satu rumor menyebutkan tiga pembalap yang akan digunakan oleh Manor adalah Wehrlein, Rossi, dan Rio. Wehrlein akan menjadi pembalap utama, sedangkan Rio dan Rossi akan berbagi tempat di sejumlah seri tertentu.

Rio yang ditemui pada kesempatan yang sama mengatakan hanya ingin menjadi pembalap utama. Dengan menjadi pembalap utama, menurut pembalap asal Surakarta, Jawa Tengah itu, dirinya akan bisa mendapatkan pengalaman berharga sebagai pembalap debutan di Formula 1.

”Untuk saat ini saya berusaha keras untuk bisa tampil semusim penuh karena akan sangat memberikan pelajaran sebagai pembalap yang pertama kali berlaga di F1. Satu musim pertama di F1 akan menjadi bagian dari pembelajaran,” ujar Rio yang ingin segera mendengar pengumuman pembalap dari Manor.

Dengan menjadi pembalap utama, Rio tentu memerlukan dukungan dana yang besar. Sejauh ini manajemen Rio, PT Kiky Sport baru membayarkan 3 juta Euro dari total 15 juta Euro yang diminta oleh Manor. Indah Pennywati, Ibunda Rio yang juga perwakilan Kiky Sport pun terus menggalang dana untuk Rio.

Pada Selasa, (16/2), Indah bersama Rio dan Hunnisett menemui pendiri PT Saratoga Investama Sedaya, Sandiaga S. Uno. Sandiaga mengatakan akan segera mempelajari proposal permohonan dari Rio dan segera berkomunikasi dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Roeslan P. Roeslani.

”Ini adalah anak bangsa yang perlu dukungan dari kalangan pengusaha. Saya akan segera memberikan jawaban mengenai proposal yang saya terima. Saat ini, prestasi olahraga kita perlu didorong, karena itu semua pihak harus bergandengan tangan,” kata pria yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI). (OL-1)

Sumber: Ghani Nurcahyadi, Media Indonesia, media indonesia.com, 16 Februari 2016

Baca Juga: Contoh Teks Eksposisi Singkat beserta Strukturnya

Contoh Teks Editorial tentang Tenaga Kerja Indonesia

Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten

Liputan6.com, Jakarta – Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat tahun ini, kebutuhan tenaga kerja di sektor industri masih cukup tinggi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Syarief Hidayat, menyatakan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri masih sangat besar. Setidaknya setiap tahun sektor industri membutuhkan 600 ribu tenaga kerja.

”Kebutuhan tenaga kerja di bidang industri itu dengan pertumbuhan industri 5-6 persen itu mencapai 600 ribu orang per tahun,” ujarnya di Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Namun sayangnya, di tengah besarnya permintaan akan tenaga kerja tersebut, sumber daya manusia (SDM) yang tersedia justru tidak mampu memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh sektor industri.

”Sementara itu belum bisa dipenuhi oleh lulusan sekolah di Republik ini karena kesenjangan kompetensi lulusan dan kebutuhan dunia industri. Jadi pengangguran banyak, tapi industri sebenarnya butuh,” kata dia.

Untuk memperbaiki gap kebutuhan tenaga kerja ini, Syarif menyatakan pihaknya akan mendorong perbaikan kurikulum pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kompetensi yang sebenarnya dibutuhkan industri nasional.

”Makanya kurikulum harus mengacu pada standar kompetensi nasional Indonesia bidang industri tertentu. Memang harus begitu,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Saleh Husin juga menyatakan bahwa Kementerian Perindustrian terus menyiapkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang terampil sesuai kebutuhan industri untuk menghadapi pasar bebas ASEAN.

”Pemberlakuan MEA 2015 akan menjadi tantangan bagi Indonesia. Apalagi mengingat jumlah penduduk yang sangat besar sehingga menjadi tujuan pasar bagi produk-produk negara ASEAN lainnya,” ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya telah menyusun target program pengembangan SDM industri pada tahun ini. Pertama, tersedianya tenaga kerja industri yang terampil dan kompeten sebanyak 21.880 orang. Kedua, tersedianya SKKNI bidang industri sebanyak 30 buah. Ketiga, tersedianya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang industri sebanyak 20 unit. Keempat, meningkatnya pendidikan dan keterampilan calon asesor dan asesor kompetensi dan lisensi sebanyak 400 orang. Kelima, pendirian tiga akademi komunitas di kawasan industri.

”Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu sektor yang telah merasakan manfaat dari pelaksanaan program Kemenperin dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM industri melalui pelatihan operator mesin garmen dengan konsep three in one, yaitu pendidikan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja,” kata dia.

Menurut Saleh, seiring dengan meningkatnya kinerja industri TPT, terjadi pula peningkatan kebutuhan tenaga kerja di sektor padat karya tersebut. Tidak saja pada tingkat operator, tetapi juga untuk tingkat ahli D1, D2, D3, dan D4.

Hal ini tercermin dari data permintaan tenaga kerja tingkat ahli ke Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Kementerian Perindustrian yang setiap tahun mencapai 500 orang, sementara STTT Bandung hanya mampu meluluskan 300 orang per tahun.

Untuk memenuhi sebagian permintaan atas tenaga kerja tingkat ahli bidang TPT, maka sejak 2012 Kemenperin menyelenggarakan program pendidikan Diploma 1 dan Diploma 2 bidang tekstil di Surabaya dan Semarang bekerja sama dengan STTT Bandung, PT APAC Inti Corpora dan asosiasi, serta perusahaan industri tekstil di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selain itu, pada tahun ini Pusdiklat Industri Kemenperin bekerja sama dengan Asosiasi Tekstil dan Pemerintah Daerah Kota Solo juga akan membuka Akademi Komunitas Industri TPT untuk program Diploma 1 dan Diploma 2 di Solo Techno Park. Para lulusan program pendidikan Diploma 1 dan 2 tersebut seluruhnya ditempatkan bekerja pada perusahaan industri. (Dny/Gdn)**

Sumber: bisnis.liputan6.com/read/2356281/banyak-tenaga-kerja-ri-yang-tak-kompeten

Baca Juga: Contoh Peribahasa dan Artinya serta Pengertian & Cirinya

Teks editorial berjudul Rencana Konversi Kompor Gas ke Listrik

Rencana Konversi Kompor Gas ke Listrik

Setelah “berhasil” memangkas anggaran subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang membengkak, kini pemerintah kembali mengkaji anggaran untuk subsidi LPG tabung 3kg. Anggaran untuk subsidi gas tabung hijau ini diklaim mencapai lebih dari Rp149 triliun atau setara 192,61 persen dari postur APBN 2022.

Pemerintah menyebut konversi kompor elpiji ke kompor listrik atau kompor induksi bisa menghemat APBN karena harga keekonomian listrik lebih murah ketimbang harga keekonomian elpiji. Namun, belum bisa dipastikan berapa anggaran yang bisa dihemat kalau konversi ini diberlakukan. Kabarnya, pemerintah berniat menyetop impor LPG pada 2030.

Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, membengkaknya anggaran subsidi LPG 3kg ini disebabkan kesenjangan harga jual eceran dengan harga keekonomian yang terlampau tinggi.  Presiden Joko Widodo bahkan memerintahkan segera dilakukan pengalihan kompor gas berbasis energi impor (LPG) ke kompor berbasis energi domestik (kompor listrik).

Meski demikian, rencana pemerintah mengonversi energi dari gas LPG subsidi 3kg ke kompor listrik dinilai mustahil diterapkan secara nasional, selama keandalan pasokan listrik di Indonesia belum kuat. Hal itu mengingat infrastruktur kelistrikan yang mumpuni hanya ada di Pulau Jawa dan Bali.

Anggota Komisi VII DPR RI Sartono ikut berpendapat, bahwa program konversi ini harus diperhitungkan dengan matang agar tidak membebani masyarakat. Ia mengingatkan pemerintah agar membuat kajian mendalam sebelum benar-benar menjadikan uji coba ini sebagai kebijakan nasional.  Jangan sampai terulang kasus konversi energi dari minyak tanah ke LPG pada 2007 yang persoalannya tidak diselesaikan hingga sekarang.

Menjawab hal itu, Kementerian ESDM memastikan masyarakat tidak akan dikenakan beban jika berpindah dari gas LPG ke kompor listrik. Masyarakat justru bisa lebih menghemat biaya masak hingga 10–15 persen. Kementerian ESDM juga bakal mengurangi konsumsi gas LPG 3kg dan menggantinya dengan kompor listrik secara bertahap.

Program konversi dari kompor LPG ke kompor induksi ini sesungguhnya diharapkan tidak hanya dapat memangkas defisit neraca perdagangan. Namun, bisa menjadi jalan alternatif untuk dapat menyelesaikan permasalahan subsidi energi yang selama ini dinilai kurang tepat sasaran.

Untuk itu, pemerintah harus dapat meyakinkan keamanan penggunaan kompor listrik, selain mungkin menyediakan barangnya yang gratis kepada konsumen pengguna elpiji 3kg. Bahkan jika perlu, PLN bisa memberlakukan tarif listrik khusus terhadap golongan ini. Apabila hal ini mampu dipenuhi, konversi kompor gas ke listrik akan dapat diterima masyarakat, serta terhindar dari berbagai kontroversi.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Cerita Sejarah Singkat beserta Struktur & Jenisnya

Teks editorial berjudul Meneruskan Jejak sang Ratu

Meneruskan Jejak sang Ratu

Dunia seketika berduka saat Kerajaan Inggris menyampaikan pernyataan resmi tentang wafatnya Ratu Elizabeth II di Balmoral, Skotlandia, pada Kamis (8/9). Sang Ratu mangkat di usia ke-96 setelah selama tujuh dekade memimpin Kerajaan dan Persemakmuran Inggris. Ia tercatat sebagai pemangku takhta terlama dalam sejarah Inggris. Rakyat Inggris sudah tentu menjadi pihak yang paling merasakan kehilangan atas kematian Ratu Elizabeth II tersebut, selain keluarga kerajaan.

Rasa kehilangan itu mereka ekspresikan dengan berkumpul di depan Istana Buckingham, di tengah hujan deras, demi menyampaikan duka cita kepada keluarga Kerajaan Inggris. Begitu pun para pemimpin dunia yang sepanjang hari kemarin tak berhenti mengucapkan dukacita dan belasungkawa atas berpulangnya sosok yang terlahir dengan nama Elizabeth Alexandra Mary Windsor itu.

Bagi masyarakat Inggris, Elizabeth memang layak mendapatkan cinta dan rasa hormat. Selama 70 tahun memimpin, ia tidak sekadar menjadi kepala negara dan simbol abadi Inggris. Lebih dari itu, Elizabeth mampu menjadi sosok dengan tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi untuk memberikan pengabdian kepada rakyatnya. Era dia memimpin Kerajaan Inggris (1952-2022) ialah era ketika perubahan bergerak begitu cepat. Era yang penuh dengan pergolakan sosial, guncangan, bahkan perang. Pada titik-titik masa tertentu, pengaruh kerajaan mulai memudar.

Bahkan peran monarki kerap dipertanyakan seiring dengan berkembangnya prinsip demokrasi dan pemikiran egaliterianisme. Namun, dengan modal ketulusan serta dedikasi untuk mengabdi dan tentu saja kemampuan untuk beradaptasi, Elizabeth mampu membawa Inggris melewati itu semua. Terbukti sang Ratu tetap berdiri konstan di tengah segala perubahan itu sekaligus berhasil mengawal keberadaan monarki mengarungi dunia yang sudah sangat modern ini.

Tidak salah kiranya bila Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, yang baru saja diangkat mendiang Ratu pada Selasa (6/9), mengatakan kerajaan ialah sumber kekuatan negara dan stabilitas Inggris modern. Di zaman Elizabeth-lah dekolonisasi kekaisaran Inggris terjadi. Negara-negara di bawah koloni Inggris satu per satu ‘diberi’ kemerdekaan. Gongnya, penyerahan Hong Kong kembali kepada Tiongkok pada 1997 menandai akhir dari kekaisaran Inggris.

Meski demikian, pengaruh kekuasaannya masih sangat signifikan sebagai pemimpin sekaligus pemersatu negara-negara bekas koloni yang tergabung dalam Persemakmuran Inggris itu. Pada sisi inilah sesungguhnya tampak kelihaian Elizabeth dalam berpolitik. Di satu sisi mempertahankan eksistensi kerajaan, tapi di sisi lain ia juga ingin negara-negara koloni punya eksistensi masing-masing.

Di tataran lain, Ratu Inggris juga aktif mempromosikan perdamaian dan amal dalam segala hal yang dia lakukan. Menurut The Independent, selama masa pemerintahannya, Ratu Elizabeth II bekerja dengan lebih dari 600 badan amal, dari yang bergerak di bidang kesehatan hingga masalah-masalah perempuan.

Semua jejak dan warisan Ratu Elizabeth II itu sejatinya mengandung makna teramat dalam terkait dengan bagaimana seharusnya seorang pemimpin memperlakukan kekuasaan yang ia miliki. Ia boleh saja berstatus ratu kerajaan yang tentu saja sangat elitis, tapi ketika tindakan dan kebijakannya tidak elitis, rakyat tanpa diminta akan memberikan cinta dan rasa hormatnya.

Pangeran Charles yang sebentar lagi akan naik tahta menjadi Raja Inggris tentu punya tugas besar untuk meneruskan jejak baik sang ibunda. Satu kaki masa depan Inggris akan ditopang kepemimpinan Raja Charles. Karena Inggris negara maju yang punya pengaruh kuat di kancah global, masa depan negara itu sedikit banyak pasti akan menentukan masa depan dunia.

Baca Juga: Pengertian Ide Pokok & Cara Menentukannya dalam Paragraf