Jin Yang Bisa Mengabulkan Permintaan
Faktor Mempengaruhi Hukum Permintaan
Hukum permintaan tidak terjadi begitu saja, tetapi terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan adalah sebagai berikut: Selera konsumen
Fungsi Hukum Permintaan
Bersama dengan hukum penawaran, hukum permintaan membantu kita memahami mengapa segala sesuatu dihargai pada tingkat itu. Hukum permintaan juga digunakan dalam mengidentifikasi peluang untuk membeli produk, aset, atau sekuritas yang dianggap terlalu rendah (atau menjual terlalu mahal).
Misalnya, sebuah perusahaan dapat meningkatkan produksi sebagai tanggapan terhadap kenaikan harga yang telah didorong oleh lonjakan permintaan.
Berikut rumus yang digunakan:
P = harga barang Q = jumlah permintaan barang a = konstanta b = kemiringan atau gradien
Penjelasan Rumus Fungsi Permintaan
Lebih mudahnya, jika kembali melihat hukum permintaan, fungsi permintaan ini menunjukkan bahwa harga barang dengan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik.
Contoh hukum permintaan fungsi permintaan.
Misal ada platform online shop yang sedang mengadakan flash sale ditambah lagi ada gratis ongkir, maka pembeli akan memesan barang sebanyak-banyaknya karena sedang murah. Untuk lebih jelas menghitung fungsi permintaan, simak pemaparan dan contoh hukum permintaan di bawah ini:
Barang A memiliki harga Rp500,00, jumlah permintaannya sebesar 60 unit.
Sedangkan jika harga barangnya senilai Rp200,00, jumlah permintaannya menjadi 100 unit. Berapakah fungsi hukum permintaannya?
P1 = 500 P2 = 200 Q1 = 60 Q2 = 100
Sebuah hukum permintaan akan suatu barang akan meningkat ketika harganya turun. Maka dari itu, kurva permintaan adalah penggambaran dari pernyataan yang dituangkan ke dalam gambar untuk mempermudah pemahamannya. Kurva permintaan ini memiliki gradien atau kemiringan atau slope negatif.
Artinya, slope pada kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah, sehingga menunjukkan adanya hubungan harga permintaan yang berbanding terbalik. Kurva yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah memperlihatkan kondisi naik turunnya suatu komoditas.
Cara Kerja Elastisitas
Hukum permintaan akan memandu hubungan antara harga dan kuantitas yang dibeli. Sehingga kuantitas yang dibeli memiliki hubungan terbalik dengan harga. Saat harga naik, pembeli lebih sedikit. Elastisitas permintaan kemudian akan memberi tahu berapa banyak jumlah yang berkurang saat harga naik.
Jika suatu barang memiliki permintaan elastis, artinya konsumen akan banyak melakukan perbandingan belanja. Konsumen akan melakukan ini ketika mereka tidak putus asa untuk memilikinya atau tidak membutuhkan setiap hari. Mereka juga akan membandingkan dengan toko lain ketika banyak pilihan serupa.
Ramalan masa depan (prediksi)
Permintaan masyarakat sering kali terpengaruh oleh suatu ramalan atau prediksi tentang kondisi di masa depan. Jumlah permintaan barang dan jasa akan meningkat apabila diperkirakan barang dan jasa tersebut segera menjadi langka atau bakal mengalami kenaikan harga.
Contoh faktor ramalan masa depan yang dapat memengaruhi permintaan yakni:
Indonesia pernah mengalami kenaikan permintaan masker kesehatan pada awal Pandemi Covid-19 karena diperkirakan jumlah masker yang tersedia untuk melindungi diri dari infeksi akan habis.
Contoh lainnya, ketika masyarakat memprediksi harga beras 3 bulan ke depan akan mengalami kenaikan, konsumen bisa terdorong melakukan pembelian beras dalam jumlah banyak. Akibatnya, permintaan beras akan mengalami kenaikan.
Infografik SC Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran. tirto.id/Fuad
Cara Kerja Elastisitas
Hukum permintaan akan memandu hubungan antara harga dan kuantitas yang dibeli. Sehingga kuantitas yang dibeli memiliki hubungan terbalik dengan harga. Saat harga naik, pembeli lebih sedikit. Elastisitas permintaan kemudian akan memberi tahu berapa banyak jumlah yang berkurang saat harga naik.
Jika suatu barang memiliki permintaan elastis, artinya konsumen akan banyak melakukan perbandingan belanja. Konsumen akan melakukan ini ketika mereka tidak putus asa untuk memilikinya atau tidak membutuhkan setiap hari. Mereka juga akan membandingkan dengan toko lain ketika banyak pilihan serupa.
Permintaan Elastis dan Permintaan Tidak Elastis
Kebalikan dari permintaan elastis pada hukum permintaan adalah permintaan inelastis atau tidak elastis. Adanya permintaan berubah lebih dari harga dengan permintaan elastis. Harga berubah lebih banyak dari permintaan dengan permintaan tidak elastis. Maksudnya, konsumen bersedia mentolerir perubahan harga yang lebih besar sebelum mereka mengubah perilaku mereka.
Harga suatu produk dengan permintaan yang tidak elastis bisa tiba-tiba naik, tetapi konsumen tidak mungkin mempertimbangkan alternatif atau tidak ada alternatif untuk dipertimbangkan. Biasanya, permintaan elastis lebih sering diterapkan pada kemewahan. Sehingga konsumen memiliki lebih banyak pilihan dalam hal kemewahan, termasuk pilihan untuk tidak membeli apa pun.
Di sisi lain, barang kebutuhan pokok seperti makanan biasanya memiliki permintaan tidak elastis. Misalnya, jika harga buah dan sayur tiba-tiba melonjak, hukum permintaan yang berjalan di sini artinya mau tidak mau, konsumen harus membeli dan tidak bisa begitu saja tidak makan buah atau sayur. Mereka akhirnya dipaksa membeli dengan harga lebih tinggi.
Terakhir, adanya permintaan elastis unit. Pada dasarnya, jalan tengah yang sempurna antara permintaan tidak elastis dan permintaan elastis pada hukum permintaan adalah adanya permintaan elastis unit. Ketika permintaan berubah dengan jumlah yang sama persis dengan harga, maka disebut permintaan elastis unit.
Grameds bisa mendapatkan lebih banyak informasi mengenai jual beli dengan membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah
tirto.id - Permintaan dan penawaran merupakan salah satu konsep dasar dalam ilmu ekonomi. Keduanya berkaitan dengan transaksi jual-beli antara penjual dan konsumen.
Dinamika permintaan (dari pembeli) dan penawaran (dari penjual) bisa menentukan keseimbangan harga barang dan jasa. Saking mendasarnya peran kedua hal ini, dalam ilmu ekonomi berkembang teori permintaan (demand) dan teori penawaran (supply).
Permintaan adalah minat konsumen dalam membeli barang/jasa di tingkat harga tertentu. Sementara itu, penawaran adalah kesediaan atau kemampuan produsen untuk membuat barang dan jasa dengan tujuan dijual kepada konsumen, dengan rentang harga tertentu.
Mengingat ada hukum berbeda di penawaran dan permintaan, faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya juga tidak sama. Namun, yang jelas, faktor permintaan dan penawaran berperan krusial dalam mewujudkan keseimbangan harga barang dan jasa.
Faktor permintaan dan penawaran ini penting dipelajari, baik oleh wirausahawan maupun siswa. Peserta didik mesti mempelajari faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran karena kerap muncul di soal-soal ujian, dalam jangka pendek. Di samping itu, materi terkait faktor permintaan dan penawaran juga berguna dalam jangka panjang. Sebagai misal, siswa tersebut berkeinginan untuk menjadi wirausahawan kelak di masa depan.
Penjelasan faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dapat disimak di bawah ini.
Rumus Fungsi Permintaan
Untuk mengetahui nilai sebenarnya dari fungsi permintaan dan penawaran, ada rumus yang bisa digunakan sebagai berikut:
P – P1 = Q – Q1 _______________
P = harga P1 = harga yang sudah diketahui 1 P2 = harga yang sudah diketahui 2 Q = permintaan Q1 = permintaan yang sudah diketahui 1 Q2 = permintaan yang sudah diketahui 2
Harapan akan mendapatkan laba
Mayoritas produsen atau penjual biasanya akan berupaya meningkatkan produksi dan memperluas pemasaran apabila jumlah permintaan dari konsumen besar. Ia meningkatkan jumlah produksi dan mengembangkan usahanya untuk memperoleh
alias keuntungan yang besar.
Berikut contoh kasus faktor penawaran berupa ekspektasi produsen:
Saat pandemi Covid-19 mulai terjadi, peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap masker medis maupun masker kain sudah bisa diprediksi oleh produsen barang tersebut. Karena itu, sekalipun masker sempat langka, tidak lama kemudian pasar segera dibanjiri dengan beragam merek dan model masker medis maupun masker kain. Beberapa bulan setelah pandemi mulai terjadi, masker jadi barang yang semakin mudah ditemukan oleh pembeli dengan pilihan sangat bervariasi.
Faktor Mempengaruhi Hukum Permintaan
Hukum permintaan tidak terjadi begitu saja, tetapi terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan adalah sebagai berikut: Selera konsumen